Peluncuran novel tersebut juga dihadiri oleh politisi dari fraksi PKS yaitu Anis Matta dan Mustafa Kamal, juga A. Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara. Ketiganya mengulas novel terbitan Salamadani itu. Baik Anis Matta, Mustafa Kamal maupun A. Fuadi sepakat, kehadiran “Sang Pemusar Gelombang” sangat baik untuk kawula muda saat ini.
“Kita jadi tahu sejarah tanpa harus membaca buku sejarah,” tegas Mustafa Kamal yang juga lulusan Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia.
Akmal Nasery Basral yang ikut menghadiri peluncuran “Sang Pemusar Gelombang” pun mengamini, 'kaum muda perlu tahu siapa Hasan Al-Banna,” ujar penulis novel biografi Sang Pencerah dan Anak Sejuta Bintang tersebut.
Kalangan media, seperti Suara Hidayatullah, Ummi, Annida, Eramuslim, Tarbawi dan lainnya juga menyambut baik terbitnya novel “Sang Pemusar Gelombang.” Indah yang datang mewakili eramuslim.com bahkan menamatkan novel “Sang Pemusar Gelombang” selama 2 hari, karena pensaran dengan ceritanya.
“Sang Pemusar Gelombang” novel setebal 500 halaman itu berkisah tentang pemikiran Syaikh Hasan Al-Banna yang memengaruhi beberapa anak muda: Hasan si pemuda yang gegar identitas; Randy si aktivis dakwah militan; Cikal, vokalis band yang terjebak dalam kehidupan selebritas.
Di tengah romantika kehidupan mereka, figur pendiri Ikwanul Muslimin di Mesir itu menjadi jalan bagi ketiganya untuk bertemu dan bersama menemukan jati diri.
Peluncuran “Sang Pemusar Gelombang” dihantarkan oleh Taufan E. Prast, ketua FLP Jakarta dan dimoderatori oleh Intan Savitri, ketua BPP FLP. Acara semakin meriah oleh penampilan teater FLP Ciputat dan senandung merdu tim nasyid Mupla. Irfan yang juga salah satu personil Mupla turut mendendangkan musikalisasi “Sang Pemusar Gelombang” di akhir acara. (Koko Nata)
Politisi, Penulis, dan Media Sambut Baik Sang Pemusar Gelombang
4/
5
Oleh
galerikaryaflp