Puisi-Puisi Muhammad Rasyid Ridho (Radar Surabaya, Otober 2012)
tunjukkanjalanmu.wordpress.com |
Mawar Merah Dari
Surga
Di
tanah yang konon gersang
Taman
sepanjang mata memandang
Elok
tumbuh macam bebunga
berkat
simbah darah syuhada
Adakah
kau tahu?
Benih
yang kau tanam waktu itu
Kini
berlimpah ruah mekarnya
Ke
bumi. Ke langit.
Jauh
dari wajahmu
Adalah
peluh :
matari
terik terbasuh
Adalah
lelah :
matari
tanpa istirah
Kini
ia menjelma seikat mawar merah
Turun
dari surga
Sebab
wanginya baka
Waktu.
Tanah. Air.
Suara.
Rasa. Napas.
laksana
hamparan firdaus
:
adakah kau rasa?
***
Ayat-Ayat Bening
Kehidupan
laksana samudra
bergelombang
keras
membawa
seluruhnya terhempas
bergelombang
lembut
menari
mendayu-dayu
lantaran
itu aku, kau dan mereka
mesti
dalam siap siaga
menantang
hantaman mendatang
merasai
nikmat bertubi-tubi
dengan
senyum dan
ketenangan
semesta diri
bersama
ayat-ayat bening
dalam
setiap hening
rukuk
dan sujud jiwamu
Malang,
1 Juli 2012
***
Khatam
Sudahkah
ayat-ayatnya khatam
terlafazkan
berayun-ayun
di
bibirmu penuh kesyahduan
Sedangkan
pagi, siang, malam
musala,
langgar, surau, masjid
jalanan,
bis, rumah, pasar, warung
melambungkan
cinta ke singgasana
:
lafaz-lafaznya yang mulia tiada bandingnya
Bondowoso,
15 Agustus 2012
***
Negeri Arakan
“Arakan;
Apa itu Arakan?
Apa itu Arakan?
Jenis
makanan, minuman,
atau
hewan?”
kau
penuh tanya,
di
dahi mereka bertanda tanya
Ini
tentang sebuah negeri kawan
konon
bersumber daya alam besar
sampai
kini jadi rebutan
sepanjang
jalan penjajahan
Bagai
daging segar
tubuh-tubuh
bangsanya dibakar
santapan
lezat pagi dang siang
manusia
serakah tak berprikemanusiaan
Betapa
rindu akan pembebasan
bernafas
tanpa hambatan
tak
ada peluru menerjang berhamburan
detik
bayang-bayang kematian
Ini
memang asing bagimu
namun
jika sampai padamu
jangan
sangsikan penderitaannya
karena
memang mereka butuh merdeka
:
di tiap-tiap syahadat dalam fardu yang merindu
lelaku menyayangi segala saudara
Bondowoso,
Agustus 2012
***
Satu Purnama
Cahaya
Seiring
munculnya sabit di angkasa
kita
memulai perjalanan penuh suka cita
mendaki
keseriusan mencapai puncaknya
menghalau
penyakit segala
dan
terus berjalan
kelana
bersama pelana
:
sudahkah kau temukan cahaya bersama pelana yang kau tunggangi hampir satu
purnama?
Bondowoso,
Agustus 2012
Ayat-Ayat Bening dan Puisi-Puisi Lainnya
4/
5
Oleh
galerikaryaflp