Oleh
Untung Wahyudi (untungpustaka.blogspot.com)
Hasan Al-Banna dikenal
memiliki dampak yang besar dalam pemikiran Islam modern. Kiprahnya dalam dunia
dakwah yang mampu menyentuh kalangan bawah telah memberi inspirasi bagi
perkembangan dakwah, hingga saat ini.
Lelaki kelahiran
Mahmudiyah—kawasan
Buhairah, Mesir—itu juga dikenal akan cara berdakwahnya yang sangat tidak
biasa. Ia terkenal sangat tawadlu dikarenakan sering berdakwah di warung-warung
kopi tempat orang-orang yang berpengetahuan rendah berkumpul untuk minum-minum
kopi sehabis lelah bekerja seharian. Dan, ternyata cara tersebut memang lebih
efektif dilakukan dalam berdakwah.
Novel Sang Pemusar Gelombang karya M.
Irfan Hidayatullah ini tidak menceritakan secara khusus tentang kehidupan Hasan
Al-Banna. Tapi, novel ini mengangkat kisah para generasi muda yang hidupnya
terinspirasi dari sosok sang imam. Sosok dan teladan Al-Banna telah menciptakan
pusaran gelombang pemikiran dan perubahan yang mampu menginspirasi tokoh-tokoh
fiktif dalam novel setebal 502 halaman ini.
Lewat tokoh Randy, pemuda aktivis
kampus, pengarang menggambarkan bagaimana seorang dai seharusnya memiliki
ghirah atau semangat dakwah yang tinggi. Meskipun Randy dikepung kesibukan
kampus sebagai mahasiswa, tapi Randy berusaha dengan cerdas membagi waktu
antara tugas wajibnya sebagai mahasiswa dan amanah sebagai seorang aktivis
kampus yang memiliki jadwal rutin mentoring pada adik-adik tingkatnya, juga
tugas barunya sebagai asisten dosen. Dengan metode dakwah yang terinspirasi
sosok Hasan Al-Banna, tokoh idolanya, Randy mencoba menjadi seorang dai yang
tawadlu dan menjaga diri dari pergaulan yang kurang baik. Meskipun di mata
ayahnya Randy berubah dan terkesan ekslusif, tapi Randy tetap berusaha
meyakinkan ayahnya, bahwa ia “baik-baik” saja (halaman 9-11).
Hasan, tokoh lain dalam novel ini
memiliki kisah berbeda. Sejak kecil Hasan menjadi anak yatim piatu. Kematian
ayahnya yang misterius membuat Hasan ingin mengungkap rahasia di balik kematian
orangtuanya. Bersama Bah Daan, ia menemui seseorang yang dianggap
bertanggungjawab atas kematian ayahnya. Hasan dan Bah Daan berhasil bertemu
dengan Mbah Soleh, lelaki tua yang selama ini mengetahui rahasia kematian ayah
Hasan.
Lewat cerita Mbah Soleh lah, Hasan dan
Bah Daan mengetahui kisah yang sebenarnya. Tentang Rosyid, ayah Hasan yang
sejak masih muda sudah bergelut dengan dunia dakwah. Berusaha mengajak penduduk
yang selama ini terbiasa dengan perbuatan bid’ah dan cenderung menyalahkan
perbedaan yang terjadi di masyarakat (halaman 220-221).
Berbeda dengan Randy dan Hasan, Cikal
memiliki kisah yang tidak kalah rumit. Cikal selama ini telah berhasil
menjemput mimpinya. Impiannya untuk menjadi orang terkenal telah digapai. Ia
telah menjadi selebritis terkenal. Grup band yang dipimpinnya mulai
diperhitungkan dan menjadi salah satu grup band papan atas tanah air.
Namun, di balik ketenaran dan
bersinarnya karier yang dimiliki Cikal, ia dihantui perasaan lain. Ia mulai
menyadari bahwa hidupnya mulai tidak bebas lagi. Kehidupannya sudah diatur oleh
jadwal tour ke beberapa kota, shoting iklan, dan yang lainnya. Intinya, Cikal
mulai bosan dengan rutinitas yang selama ini menghimpitnya.
Pikiran Cikal benar-benar kacau. Ia
tidak bisa konsentrasi penuh. Bahkan, dalam sebuah konser besar yang dihadiri
ribuan penggemarnya, Cikal pingsan. Cikal benar-benar tidak mampu mengendalikan
emosi dan pikirannya yang selama ini dihantui perasaan yang mengajaknya keluar
dari hiruk pikuk dunia selebritis yang semakin menyeretnya ke dalam kubangan
hedonisme (halaman 140-141).
M. Irfan Hidayatullah adalah penulis
yang cukup dikenal dengan tulisan-tulisannya yang absurd dan “nyastra”.
Beberapa karya mantan Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP) ini seringkali
memiliki ending yang menggantung. Pembaca dibiarkan bebas menentukan bagaimana
nasib tokoh yang diciptakannya. Sebutlah contoh cerpen Kucing, Lalat, atau
beberapa cerpennya yang terangkum dalam kumpulan cerpen Dari Ruang Tunggu.
Namun, kali ini Irfan menuliskan kisah
dengan gaya dan penuturan yang lebih ringan dan mudah dicerna. Meskipun tema
yang diusung dalam novel ini tergolong berat karena mengandung unsur ideologi,
perbedaan pendapat dan paham yang kesemuanya bermuara pada sosok Hasan
Al-Banna, tapi pengarang berhasil menuturkannya dengan bahasa yang ringan dan
sederhana.
Secara eksplisit novel ini mengajak
pembaca meneladani kiprah dan perjuangan Hasan Al-Banna, guru dan seorang
reformis Mesir dalam bidang sosial dan politik Islam, yang juga terkenal karena
mendirikan organisasi Ikhwanul Muslimin, sebuah organisasi pergerakan yang
sampai saat ini masih menjadi cermin bagi para aktivis dakwah.
Judul buku : Sang
Pemusar Gelombang
Pengarang : M. Irfan
Hidayatullah
Penerbit :
Salamadani, Bandung
Cetakan : I, Juli
2012
Tebal : xviii + 502
Halaman
Mengenal Sosok Hasan Al-Banna Lewat Novel
4/
5
Oleh
galerikaryaflp