Esai Trimanto Ngaderi (Sabili, 4 Oktober 2012)
![]() |
blogsnmptn.blogspot.com |
Pernahkah sobat mengalami bingung arah? Pernahkah
sobat lupa jalan dan bahkan tersesat terhadap tempat yang pernah sobat datangi?
Atau sobat pernah terlambat mengikuti suatu acara di kampus lain hanya
gara-gara sobat tidak mengetahui jalan terpendek/jalur alternatif untuk menuju
ke sana? Atau sobat tidak tahu arah/posisi kota Jayapura itu di mana? Dan masih
banyak lagi.
Jika sobat mengalami salah satu atau beberapa
hal di atas, berarti sobat belum memiliki kecerdasan spasial. Lalu, apa sih
kecerdasan spasial itu? Spasial terkait erat dengan kata space yang berarti ruang. Spasial
bermakna keruangan. Ruang merupakan lingkungan disekitar kita atau lebih
tepatnya keadaan geografis sekitar kita, misal gunung, sungai, bukit, jalan,
laut, sawah, rumah, rumah sakit, bangunan, dan sebagainya.
Kecerdasan
spasial merupakan daya ingat/daya pikir seseorang terhadap keruangan. Misalnya
ketika diajukan pertanyaan sederhana : di mana letak Kota Manado?
Otak akan segera berpikir dan menjawab bahwa Manado berada di Pulau Sulawesi,
berada di pesisir utara pulau tersebut. Pertanyaan berikutnya, di mana Masjidil Aqsha? maka otak akan segera berpikir dan mulut menjawab bahwa masjid itu
berada di jantung kota Yerusalem, Palestina, yang sampai saat ini masih
terus berkonflik dengan Israel.
Di atas merupakan contoh sederhana. Contoh
yang agak rumit, dimana kawasan bahaya banjir dan longsor? Maka bagi yang
memiliki kecerdasan spasial akan berpikir bahwa kawasan banjir berada di daerah
bantaran sungai dan dataran rendah, sedangkan daerah rawan longsor sering berasosiasi
dengan ketinggian/kemiringan suatu tempat.
Pentingnya Kecerdasan Spasial
Memiliki kecerdasan spasial sangat penting bagi siapa saja. Bagi mahasiswa,
sobat dapat melihat dunia beserta isinya secara lebih luas dan kompleks. Melatih
untuk berpikir secara lebih komprehensif. Sobat tidak sekedar mengetahui
letak/lokasi suatu tempat tertentu, tetapi berbagai aspek yang berkaitan dengan
tempat tersebut, seperti aspek geografis, demografis, ekonomi, sosial-budaya,
potensi wilayah hingga perencaan pembangunan dan lain-lain.
Sobat akan tahu, di mana kampus A berada, mengapa didirikan di sana, apa
saja keuntungannya, apa pengaruh terhadap lingkungan sosial dan alam, dampak
terhadap perkembangan ekonomi, siapa saja dan dari mana saja orang yang belajar
di sana, dan sebagainya.
10
Cara Melatih Kecerdasan Spasial
a.
Suka melihat peta
Peta menjadi salah satu cerminan makna
spasial. Di dalam peta digambarkan keadaan permukaan bumi dengan sebenarnya.
Kerincian informasi akan sangat tergantung pada skala. Peta berskala besar maka
informasi yang ditampilkan cukup detil, semakin kecil skala peta, maka
infomasipun akan general.
b.
Berpikir geografis
Yaitu berpikir
tentang suatu tempat atau keadaan berdasarkan letak geografisnya. Misalnya
bicara soal kota Palembang, maka yang terbayang adalah kota besar yang dibelah
oleh sungai Musi, ada jembatan Ampera, banyak speedboat, ada pasar 16 Ilir,
warung empek-empek dan seterusnya.
c.
Berpikir komprehensif
Yaitu berpikir
secara menyeluruh dan terintegrasi. Misalnya, mengapa di daerah Kelapa Gading,
Jakarta Utara banyak mal-mal dan apartemen besar? Karena di sana banyak
perumahan elit, kawasan perkantoran, dekat jalan tol, akses ke pelabuhan dan
bandara mudah, dekat dengan pusat kota, prospek ekonomi cerah, keadaan sosial
dan lingkungan yang aman, dll.
d.
Aktivitas bersama
Seperti
melakukan kemah, kegiatan outbond, arum jeram, bermain bersama, survei
lapangan, penelitian dll.
e.
Suka bertanya tentang tempat
Rasa ingin tahu
terhadap tempat tertentu, terutama tempat-tempat wisata, tempat bersejarah dan
tempat menarik lainnya dapat juga merangsang kecerdasan spasial.
f.
Pengalaman
Faktor pengalaman juga tidak kalah menarik.
Seorang sopir ambulans akan mencari jarak terdekat untuk membawa korban ke
rumah sakit. Seorang sopir taksi akan mencari jalan berputar-putar agar argo
naik (walaupun tidak semua), seorang tukang ojek akan mencari jalan pintas
(kasus di Jakarta). Satu kasus sederhana
seorang anak kecil senang menggambar peta, maka sebenarnya anak tersebut telah
belajar spasial sejak dini.
g.
Travelling
Orang yang suka
bepergian atau jalan-jalan, sudah pasti ia akan tahu banyak tempat dan lokasi.
h.
Pembawaan
Ada sebagian dari kita yang memang
sudah memiliki kecerdasan spasial sejak lahir. Ia mudah sekali mengingat suatu
tempat, menunjuk arah dengan tepat, atau punya feeling yang kuat mengenai
lokasi sekalipun ia belum pernah ke sana.
i.
Belajar ilmu kartografi
Belajar ilmu pemetaan/kartografi menjadi
alasan utama agar memiliki kecerdasan spasial. Ilmu tersebut secara sistematis
dan terstruktur mempelajari pembuatan peta dan kaitannya dengan tema-tema yang
akan dipetakan. Misalnya membuat peta jalan, peta geologi/batuan, peta curah
hujan, peta rupabumi, atlas, dsb. Seseorang yang terlibat langsung dengan
proses pembuatan peta, maka sadar atau tidak sadar, orang tersebut akan
tercerahkan dengan peta yang dibuat. Atau bisa juga
dengan mengikuti kursus/pelatihan Geographical Information System (GIS).
j.
Melek Teknologi
Dengan teknologi yang
semakin canggih seperti sekarang ini, seperti adanya Google Map atau Google
Earth di internet, bisa juga sebagai sarana untuk melatih kecerdasan spasial
kita.
Nah, begitu pentingnya
kecerdasan spasial itu. Oleh karena itu, mulai sekarang mari kita latih
kecerdasan spasial kita. Jangan sampai sobat hanya seperti “katak dalam tempurung”. Tahunya hanya
tempat kos, kampus dan kampung halaman sendiri saja. Malu kan? J
(Kartasura; 8/29/2012
2:57:38 PM)
10 cara Melatih Kecerdasan Spasial Bagi Mahasiswa
4/
5
Oleh
galerikaryaflp