Dewi karya Yus R. Ismail Komidi Putar karya Gegge S. Mappangewa Pertarungan karya Benny Arnas Kacamata karya Noor H. Dee Debu-Debu Tuhan

Minggu, 14 Oktober 2012

10 cara Melatih Kecerdasan Spasial Bagi Mahasiswa

Esai Trimanto Ngaderi (Sabili, 4 Oktober 2012)
blogsnmptn.blogspot.com

Pernahkah sobat mengalami bingung arah? Pernahkah sobat lupa jalan dan bahkan tersesat terhadap tempat yang pernah sobat datangi? Atau sobat pernah terlambat mengikuti suatu acara di kampus lain hanya gara-gara sobat tidak mengetahui jalan terpendek/jalur alternatif untuk menuju ke sana? Atau sobat tidak tahu arah/posisi kota Jayapura itu di mana? Dan masih banyak lagi.
Jika sobat mengalami salah satu atau beberapa hal di atas, berarti sobat belum memiliki kecerdasan spasial. Lalu, apa sih kecerdasan spasial itu? Spasial terkait erat dengan kata space yang berarti ruang. Spasial bermakna keruangan. Ruang merupakan lingkungan disekitar kita atau lebih tepatnya keadaan geografis sekitar kita, misal gunung, sungai, bukit, jalan, laut, sawah, rumah, rumah sakit, bangunan, dan sebagainya.
Kecerdasan spasial merupakan daya ingat/daya pikir seseorang terhadap keruangan. Misalnya ketika diajukan pertanyaan sederhana : di mana letak Kota Manado? Otak akan segera berpikir dan menjawab bahwa Manado berada di Pulau Sulawesi, berada di pesisir utara pulau tersebut. Pertanyaan berikutnya, di mana Masjidil Aqsha? maka otak akan segera berpikir dan mulut menjawab bahwa masjid itu berada di jantung kota Yerusalem, Palestina, yang sampai saat ini masih terus berkonflik dengan Israel.
Di atas merupakan contoh sederhana. Contoh yang agak rumit, dimana kawasan bahaya banjir dan longsor? Maka bagi yang memiliki kecerdasan spasial akan berpikir bahwa kawasan banjir berada di daerah bantaran sungai dan dataran rendah, sedangkan daerah rawan longsor sering berasosiasi dengan ketinggian/kemiringan suatu tempat.


Pentingnya Kecerdasan Spasial
Memiliki kecerdasan spasial sangat penting bagi siapa saja. Bagi mahasiswa, sobat dapat melihat dunia beserta isinya secara lebih luas dan kompleks. Melatih untuk berpikir secara lebih komprehensif. Sobat tidak sekedar mengetahui letak/lokasi suatu tempat tertentu, tetapi berbagai aspek yang berkaitan dengan tempat tersebut, seperti aspek geografis, demografis, ekonomi, sosial-budaya, potensi wilayah hingga perencaan pembangunan dan lain-lain.
Sobat akan tahu, di mana kampus A berada, mengapa didirikan di sana, apa saja keuntungannya, apa pengaruh terhadap lingkungan sosial dan alam, dampak terhadap perkembangan ekonomi, siapa saja dan dari mana saja orang yang belajar di sana, dan sebagainya.  


10    Cara Melatih Kecerdasan Spasial
a.      Suka melihat peta
Peta menjadi salah satu cerminan makna spasial. Di dalam peta digambarkan keadaan permukaan bumi dengan sebenarnya. Kerincian informasi akan sangat tergantung pada skala. Peta berskala besar maka informasi yang ditampilkan cukup detil, semakin kecil skala peta, maka infomasipun akan general.
b.      Berpikir geografis
Yaitu berpikir tentang suatu tempat atau keadaan berdasarkan letak geografisnya. Misalnya bicara soal kota Palembang, maka yang terbayang adalah kota besar yang dibelah oleh sungai Musi, ada jembatan Ampera, banyak speedboat, ada pasar 16 Ilir, warung empek-empek dan seterusnya.
c.       Berpikir komprehensif
Yaitu berpikir secara menyeluruh dan terintegrasi. Misalnya, mengapa di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara banyak mal-mal dan apartemen besar? Karena di sana banyak perumahan elit, kawasan perkantoran, dekat jalan tol, akses ke pelabuhan dan bandara mudah, dekat dengan pusat kota, prospek ekonomi cerah, keadaan sosial dan lingkungan yang aman, dll.
d.      Aktivitas bersama
Seperti melakukan kemah, kegiatan outbond, arum jeram, bermain bersama, survei lapangan, penelitian dll.
e.       Suka bertanya tentang tempat
Rasa ingin tahu terhadap tempat tertentu, terutama tempat-tempat wisata, tempat bersejarah dan tempat menarik lainnya dapat juga merangsang kecerdasan spasial.
f.       Pengalaman
Faktor pengalaman juga tidak kalah menarik. Seorang sopir ambulans akan mencari jarak terdekat untuk membawa korban ke rumah sakit. Seorang sopir taksi akan mencari jalan berputar-putar agar argo naik (walaupun tidak semua), seorang tukang ojek akan mencari jalan pintas (kasus di Jakarta). Satu kasus sederhana seorang anak kecil senang menggambar peta, maka sebenarnya anak tersebut telah belajar spasial sejak dini.
g.      Travelling
Orang yang suka bepergian atau jalan-jalan, sudah pasti ia akan tahu banyak tempat dan lokasi.
h.      Pembawaan
Ada sebagian dari kita yang memang sudah memiliki kecerdasan spasial sejak lahir. Ia mudah sekali mengingat suatu tempat, menunjuk arah dengan tepat, atau punya feeling yang kuat mengenai lokasi sekalipun ia belum pernah ke sana.
i.        Belajar ilmu kartografi
Belajar ilmu pemetaan/kartografi menjadi alasan utama agar memiliki kecerdasan spasial. Ilmu tersebut secara sistematis dan terstruktur mempelajari pembuatan peta dan kaitannya dengan tema-tema yang akan dipetakan. Misalnya membuat peta jalan, peta geologi/batuan, peta curah hujan, peta rupabumi, atlas, dsb. Seseorang yang terlibat langsung dengan proses pembuatan peta, maka sadar atau tidak sadar, orang tersebut akan tercerahkan dengan peta yang dibuat. Atau bisa juga dengan mengikuti kursus/pelatihan Geographical Information System (GIS).
j.        Melek Teknologi
Dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, seperti adanya Google Map atau Google Earth di internet, bisa juga sebagai sarana untuk melatih kecerdasan spasial kita.



Nah, begitu pentingnya kecerdasan spasial itu. Oleh karena itu, mulai sekarang mari kita latih kecerdasan spasial kita. Jangan sampai sobat hanya seperti “katak dalam tempurung”. Tahunya hanya tempat kos, kampus dan kampung halaman sendiri saja. Malu kan? J
(Kartasura; 8/29/2012 2:57:38 PM)

Related Posts

10 cara Melatih Kecerdasan Spasial Bagi Mahasiswa
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.